REZA GOTHUN BLOG
Race just for fun

Ayah Mencintaimu NAK...


Hamy Wahjunianto,
Ketua Umum Forum Zakat (FOZ)

Kalau Anda seorang ayah pasti sering mendengar kalimat2 berikut ini :
* Ayah, aku sudah mandi
* Aku sudah belajar abi
* Apa aku boleh ikut abi pergi?
* Kalau abi pulang, bawakan ade eskrim ya.
Pertanyaannya adalah apa respon kita saat itu?
* Apakah tanggapan kita seindah binar mata mereka?
* Apakah sikap kita semanis senyum mereka?
* Apakah jawaban kita sebesar harapan mereka?
Sebagai seorang ayah sungguh kita harus menyadari betapa anak2 kita itu memerlukan senyum gagah kita. Mereka juga membutuhkan belaian sayang kita. Rasulullah SAW bersabda untuk kita para ayah, "Cintailah anak2 dan kasih sayangilah mereka. Bila menjanjikan sesuatu kepada mereka, maka tepatilah. Sesungguhnya yang mereka ketahui hanya kamulah satu2nya yang memberi mereka rezeki". Dalam riwayat lain dikisahkan ada seorang arab badui menemui Rasulullah SAW dan berkata, "Mengapakah engkau menciumi anak2 kecil, sedang kami tidak pernah melakukannya?" Maka Rasulullah SAW bersabda, "Apakah kamu tidak takut bila Allah SWT mencabut rasa kasih sayang dari lubuk hatimu?"

Bagi anak2, kita para ayah adalah pahlawan. Menurut mereka kita adalah sosok gagah yang mententramkan hati mereka. Buah hati kita itu amat bangga terhadap keperkasaan kita. Mereka begitu mendambakan perhatian dan kehadiran kita. Namun mereka tak pandai merangkai kata tuk mengungkap cinta. Mereka juga tidak mengerti cara membisikkan rasa rindunya. Mereka mencintai kita para ayah dengan bahasa yang sering tak mampu kita mengerti. Mereka menyayangi kita dengan gaya yang sering tak bisa kita pahami. Karena itu kite sering tak menyadari bahwa ada makhluk2 kecil yang begitu mencintai dan membutuhkan kita.

Saat mereka mendekat, kita sering merasa terusik. Ketika mereka mengajak bicara, kita sering merasa terganggu. Waktu mereka bertanya, sering hati kita merasa tak nyaman. Tangisan mereka seperti suara petir bagi telinga kita. Teriakkan mereka bagai badai yang menerjang jiwa kita. Padahal seperti itulah cara anak2 mencintai kita.

Boleh jadi kita belum mampu menjadi ayah yang indah untuk anak2 kita. Saat mereka menangis kita malah membentaknya. Ketika mereka bertanya kita tidak menggubrisnya. Waktu mereka belajar, kita tidak ada di sisi mereka. Mereka sakit tanpa ada kita di sampingnya. Mereka sedih tanpa ada yang menghiburnya. Mereka jarang kita belai. Mereka jarang kita cium. Kadang pekerjaan kita membuat kita tak menyadari bahwa ada yang menanti-nanti kedatangan kita hingga tertidur di depan pintu rumah kita.

Sudah tiba saatnya bagi kita para ayah untuk mengerti bahasa cinta anak anak kita. Kita harus memahami cara mereka dalam mencintai kita. Dengan demikian kita bisa menjadi seperti yang mereka harapkan. Kita harus menjadi pendengar yang menyenangkan saat mereka berbicara. Ketika mereka mendekati kita sehasta, kita mendekati mereka sedepa. Saat mereka memanggil, kita datangi mereka dengan sepenuh jiwa. Sewaktu mereka menangis, kita akan mendekapnya dengan penuh cinta. Kita juga tak akan pernah lelah tuk berbisik mesra, "Nak, ayah mencintaimu"

0 komentar:

Posting Komentar

Shout Box

Name :
Web URL :
Message :

Followers

Sticker Kampanye Blogging 06


Powered By Blogger